KUMPULAN ARTIKEL IBU RUMAH TANGGA
KESEHATAN KECANTIKAN DAN BALITA
oleh beccaria

Thursday, November 24, 2011

Si Kecil Hanya Mau Sama Ibunya

Anda sedang memasak, dan tiba-tiba si kecil bangun tidur dan keluar dari kamarnya. Mendapati dirinya tanpa teman, si kecil pun langsung menghampiri Anda sambil menangis. Suami pun berinisiatif mengajaknya keluar dari dapur. Namun si kecil enggan ditemani ayahnya. Sambil meronta-ronta, keluarlah rengekan khasnya, "Mau sama ibuuuu...!"
Anda pasti sering mengalami hal seperti ini, ketika si kecil tidak mau diasuh ayahnya. Pokoknya, apapun yang ia lakukan, harus dilakukan bersama ibu. Padahal, Anda sedang repot, sehingga untuk sementara tidak bisa menemaninya.
Sebagian anak memang sangat terikat dengan ibunya. Mereka hanya merasa nyaman ketika ibunya ada di sekitarnya. Bagaimanapun juga, sejak lahir ia merasakan kehangatan ibunya. Ia merasa nyaman dengan dekapan, kulit ibu yang lembut, bahkan aroma tubuhnya yang khas. Maka, kondisi seperti itulah yang membuatnya terbiasa. Sedangkan ayah, meskipun di saat-saat lain juga menyenangkan untuk diajak main, tetapi tidak dapat memberikan kehangatan yang sama dengan sosok ibu.
Kedekatan ini masih ditambah dengan kebiasaan ibu yang berkaitan dengan sifat-sifat keperempuanannya. Perempuan mampu ber-multitasking, dan bisa melakukan hal-hal yang sifatnya detail atau ribet. Misalnya, mencari mainannya yang hilang, menyiapkan makan, merapikan kamar dan tempat tidurnya, memilihkan pakaiannya, hingga membantunya mencari hadiah untuk ulang tahun temannya.
Sebaliknya, ayah biasanya hanya meneruskan pekerjaan ibu. Misalnya, menyuapi setelah makanan siap, bermain, dan mengantar ke sekolah. Ketika ayah mencoba mengambil alih pekerjaan detail yang biasanya disiapkan ibu, anak merasa yang dilakukan ayah tidak sesuai keinginannya. Cara ayah membuat telor ceplok, misalnya, tidak seperti cara Anda membuatnya. Ketika ayah merapikan tempat tidurnya, mungkin ada posisi bantal-guling atau mainannya yang berubah tempat.
Penolakan ini seringkali membuat ayah merasa terasing. Pada saat ia merasa ingin membantu Anda, ingin kehadirannya diakui anak, atau ingin membuktikan bahwa ia terlibat dalam pengasuhan anak, ternyata anak justru tidak mengharapkannya. Memang, penolakan anak ini biasanya tidak berlangsung lama. Ketika hatinya sedang baik, atau sudah tidak marah lagi, ia pasti akan menghambur lagi dalam pelukan ayahnya. Anak pun akan merasa kehilangan sosok ayahnya.

Bila situasi seperti ini terjadi lagi, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan:
  1. Berikan pengertian kepada anak, bahwa ayah yang dimilikinya adalah ayah yang perhatian. Ayahnya sayang padanya, dan ingin bisa bersamanya.
  2. Anda juga perlu membesarkan hati dari suami, karena suami mungkin menjadi sedikit frustrasi karena diasingkan oleh buah hatinya sendiri. Minta dia untuk lebih sering menemani anak, sementara Anda menyibukkan diri dengan aktivitas lain yang Anda sukai. Tugas ayah yang paling disukai suami pastilah bermain bersama anak. Jadi, minta ia mengajarkan suatu permainan atau kegiatan pada anak. Misalnya, main bola, main ayunan di taman, membacakan dongeng, memancing, atau bahkan, masak-masakan bersama. Bersenang-senang selama satu jam atau lebih pun bisa membangun relasi yang lebih solid, dan memberikan anak perspektif dan sentuhan pria dalam hidupnya.
  3. Untuk ayah yang sering bekerja lembur, tak ada salahnya menyisihkan waktu untuk menemui anak di sela-sela jam kerjanya. Bila mungkin, ajak anak untuk mengunjungi tempat kerja ayahnya, agar ia tahu ayahnya sedang bekerja. Memberikan gambaran mengenai kehidupan orangtua di kantor bisa membuat anak merasa tidak begitu terpisah, dan lebih terlibat dalam aktivitas ayah di luar rumah. Hal itu juga bisa membangun kepercayaan dirinya, menjelaskan apa makna bekerja, dan memperbaiki keyakinan dirinya. Hal yang sama bisa Anda lakukan dengan sesekali mengajaknya ke kantor Anda.
  4. Bila Anda dan suami sama-sama bekerja, kadang-kadang telepon saja tidak cukup memenuhi kebutuhan membangun relasi. Sebagai tambahan, Anda bisa mengirimkan pesan yang lebih menarik seperti melalui fax atau e-mail, dimana anak bisa memamerkan gambar-gambar buatannya. 
  5. Bila Anda harus sering traveling, tinggalkan pesan-pesan manis di lunch box-nya, dan beri gambar-gambar yang akan mengingatkan anak pada Anda. Pasang kalender di dekat meja belajar atau tempat tidurnya, yang menunjukkan kapan Anda pergi dan kapan kembali. Anak akan tahu kapan ayah-ibunya akan kembali, atau jam berapa Anda akan pulang. Anak yang mengerti rutinitas orangtuanya biasanya akan merasa lebih terlibat, dan lebih mampu menerima kenyataan bahwa Anda harus sering bepergian.
Sumber: Hybrid Mom

Kiat Memilih Pengasuh Balita yang Baik

Kualitas tumbuh kembang anak di bawah usia lima tahun ditentukan faktor keturunan dari orangtua dan lingkungan yang bisa memenuhi kebutuhan jasmani, asih, dan asah balita. Bila kedua orangtua bekerja setiap hari dari pagi sampai petang dan pengasuhan di serahkan sepenuhnya kepada pengasuh balita, meski kedua orangtuanya berpendidikan menegah atau tinggi.

Maka dari itu, kualitas pengasuh balita (baby sitter atau pramubalita) akan berpengaruh besar dalam pembentukan kualitas balita Indonesia. "Karena itu, orangtua perlu berhati-hati memilih balita untuk memperkecil dampak negatif yang timbul akibat rendahnya kemampuan pramubalita dalam memberi asih dan asah kepada balita yang diasuhnya," kata dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang pediatri sosial dr Soedjatmiko, Jumat (24/4), di Jakarta.

Setiap hari ayah dan ibu harus berusaha untuk berinteraksi dengan balitanya sebanyak-banyaknya, untuk memberikan asih dan asah sebanyak -banyaknya, sehingga kualitas tumbuh kembang balitanya tidak didominasi perilaku pramubalita tetapi dibentuk pula oleh perilaku ayah dan ibunya yang berpendidikan lebih tinggi, sehingga balita-balita Indonesia kelak akan jadi manusia dewasa yang bermutu tinggi pula.

Pada prinsipnya pengasuh balita harus sehat jasmani dan rohaninya. Sehat jasmani artinya ia tidak mengidap penyakit yang dapat ditularkan kepada balita yang diasuhnya, fisiknya kuat dan terampil untuk memenuhi berbagai kebutuhan balita. Sehat rohani artinya pramubalita harus punya rasa kasih sayang dan sabar terhadap balita yang diasuhnya (asih) dan terampil mengajak bermain balita untuk memberi berbagai rangsangan (asah) untuk memacu perkembangan balita.

Kesehatan jasmani pramubalita

Untuk mengetahui kesehatan jasmaninya, idealnya semua pramubalita harus diperiksa fisiknya oleh dokter keluarga, untuk mengetahui apakah ada penyakit yang dapat menular pada balita yang diasuhnya. Sebaiknya dilengkapi dengan pemeriksaan laboratorium darah, urin, dahak, tinja dan foto rontgen. Pemeriksaan dilakukan sebelum mulai berkerja, kemudian diulang secara periodik misalnya setahun sekali.

Pemeriksaan fisik dapat menilai kesehatan, kekuatan dan ketrampilan fisik pramubalita, tetapi yang terpenting untuk mencari kemungkinan ada penyakit yang dapat ditularkan kepada balita melalui tangan, badan, mulut, nafas, dan saluran pencernaan. Penyakit kulit misalnya kudis, jamur, skabies dan kutu rambut, dapat menular bila pramubalita mandi kurang bersih, tidak memakai sabun atau penyakitnya tidak diobati.

Penyakit saluran nafas, di antaranya batuk, pilek, tuberkulosis dan difteri, dapat menular bila pramubalita ketika batuk pilek tidak menutup hidung dan mulut dengan masker, saputangan atau serbet. Penyakit saluran kencing dapat menular bila sesudah cebok, pramubalita cuci tangan tidak bersih dan tidak menggunakan sabun. Penyakit saluran pencernaan, misalnya cacingan, tifus perut, hepatitis, disentri, dan muntah-berak, dapat menular bila pramubalita tidak mencuci tangan sampai bersih.

Pemeriksaan laboratorium darah, urin, dahak dan tinja dap at mengetahui kemungkinan adanya penyakit pada pramubalita misalnya kurang darah (anemia), infeksi saluran kencing, infeksi saluran nafas dan paru, infeksi usus, telur cacing, amuba, bakteri tipus, bakteri-bakteri lain. Pemeriksaan foto rontgen dapat melihat kelainan pada paru, jantung, tulang iga dan dada. "Bila pramubalita dicurigai ada penyakit, sebaiknya segera di periksakan ke dokter keluarga terdekat," kata Soedjatmiko.

Pengetahuan dan ketrampilan kurang

Idealnya pramubalita harus mempunyai dua modal utama yaitu, mempunyai rasa kasih sayang (asih) terhadap balita yang diasuhnya, dan mempunyai pengetahuan serta ketrampilan bermain dengan balita untuk merangsang atau menstimulasi perkembangan balita yang diasuhnya. "Ini sebenarnya merupakan peran keluarga (ayah dan ibu) dalam mengasuh balitanya. Tetapi bagi keluarga yang suami-istri bekerja, terpaksa peran ini dilimpahkan pada pramubalitanya ketika ayah dan ibu tidak ada di rumah," ujarnya.
Sayangnya pada umumnya kursus-kursus pramubalita tidak mampu memberi pengetahuan dan ketrampilan asih dan asah atau stimulasi tersebut kepada pramubalita sehingga mereka umumnya hanya trampil dalam memandikan, menceboki, memberi makan, menggendong dan mencuci pakaian balita.

Pramubalita harus sabar, penuh kasih sayang dan konsisten dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan balita, sehingga menimbulkan rasa nyaman dan aman kepada balita, sehingga balita merasa percaya kepada lingkungannya, berani mengeksplorasi lingkungan, serta bera ni mencoba melakukan berbagai kegiatan. Hal ini akan menimbulkan percaya diri pada balita yang merupakan landasan penting bagi pengembangan emosi sosial serta keberanian berkreasi di kemudian hari.

Pramubalita yang sering menakut-nakuti, mengancam, memarahi, memaki apalagi menghukum, mencubit atau memukul balita yang diasuhnya maka dapat diadukan karena perlakuan salah atau kekerasan pada anak, sehingga balitanya akan jadi pencemas, merasa tidak aman, penakut, tidak percaya diri . Hal ini akan mengganggu perkembangan emosi-sosial di kemudian hari dan tidak mempunyai keberanian untuk bereksperimen. Bahkan balita yang sering mengalami kekerasan kelak sesudah dewasa cenderung akan melakukan kekerasan pula pada anak-anaknya.

Selain itu pramubalita harus mengetahui cara bermain dengan anak untuk merangsang perkembangan berbicara, berpikir (kecerdasan), keberanian meniru, mencoba, menyusun, merangkai, memecahkan masalah, duduk, berdiri, berjalan, berlari, meloncat, melempar, menggambar, tenggang rasa, berbagi, kemandirian dll. Umumnya kursus pramubalita tidak mampu memberi pengetahuan dan pelatihan tentang hal ini.

Sikap dan perilaku

Perilaku balita awalnya bersumber dari refleks-refleks alamiah, dan berkembang lebih kompleks dengan mendengar, melihat, mencoba, menirukan lalu bereksperimen. Bilamana pramubalita sehari-hari berbicara baik, berperilaku baik, memberi contoh-hal-hal baik, mendorong balita untuk mencoba, memberi pujian bila berhasil, tak banyak membatasi, melarang atau mengancam, tidak memarahi, memaki, menghukum, mencubit dan tidak memukul, maka balita juga akan berkembang jadi anak baik.

Namun bilamana sehari-hari pramubalita sering berbicara kasar, kotor, tidak etis, maka tanpa disadari balita akan banyak meniru kata-kata itu. Bila sehari-hari pramubalita sering melakukan sesuatu yang berbahaya di depan balita, misalnya mengorek telinga, mengiris dengan pisau, menggunting, mengutak-utik stop kontak listrik, atau lalai ketika menyeterika, menggoreng, meletakkan air panas, maka balita akan menirukan perilaku pengasuhnya sehingga dapat menimbulkan kecelakaan dan cedera pada balita.
Bila pramubalita banyak melarang, membatasi, tidak memberi kesempatan balita untuk mencoba atau berkreasi, apalagi sering memarahi, mengancam, mencubit atau memukul maka balita tidak punya percaya diri, pencemas, penakut sehingga tidak mempunyai keberanian mengembangkan ide dan kreativitas di kemudian hari. "Karena itu, sikap dan perilaku dari pramubalita ikut menentukan kualitas generasi mendatang," ujar Soedjatmiko.
Sumber : Femalekompas.com

Trik Berbusana Ibu Bekerja

Semua ibu masa kini pasti sibuk. Entah itu sibuk dengan kegiatan di rumah maupun yang juga aktif dengan pekerjaan kantoran atau punya usaha sendiri, pasti punya kesibukan. Ibu yang juga merangkap wanita karier lebih mudah ketahuan, biasanya, ia bisa menenteng berbagai macam hal sekaligus, misal, laptop dengan kantung belanjaan, dan lainnya. Wanita-wanita bekerja yang juga seorang ibu seakan memiliki dua dunia yang menyatu. Tak sedikit ibu sekaligus wanita karier ini di siang harinya menghadiri rapat direksi, sorenya menghadiri rapat orangtua murid dengan sekolah anaknya.

Para ibu bekerja tak punya waktu banyak. Ia harus pandai mengatur waktu dan bersikap praktis, termasuk dalam hal memadupadankan busana. Supaya tidak repot, berikut ini adalah beberapa poin yang bisa membantu Anda, para ibu hebat yang superaktif untuk menghemat waktu tanpa harus mengorbankan gaya:

1. Kurangi busana one-piece
Tak perlu terlalu banyak membeli dress, jumpsuit, atau busana one piece lainnya, karena Anda hanya bisa mengenakannya sesekali saja. Orang akan langsung menyadari ketika Anda mengenakan busana one-piece, karena cukup ikonik. Satu kali pakai, dan Anda harus langsung mencuci pakaian tersebut, pun, jarang bisa dikenakan berkali-kali.

2. Blazer dan jaket
Blazer dan jaket formal adalah cara terbaik untuk menciptakan kesan profesional di atas rok ataupun celana. Plus, jika Anda mengganti bawahannya dengan jins atau legging, blazer atau jaket pun akan langsung terlihat seru dan chic. Pilih jaket atau blazer dengan warna solid (satu warna), berpotongan pas tubuh, dan tanpa banyak detail. Investasikan pada ukuran panjang yang berbeda. Jaket yang dikenakan sebagai luaran, saat tak terlalu kotor pun bisa dikenakan berkali-kali asal pakaian yang Anda kenakan di dalamnya diganti.

3. Rok
Rok adalah busana profesional yang penting untuk dimiliki. Sedikit motif pada rok masih aman untuk dimiliki. Pastikan Anda bisa memadupadankan busana ini dengan busana lain yang Anda miliki. Sebaiknya pilih rok dengan ukuran yang menengah, tak terlalu pendek, tetapi juga tak terlalu panjang. Anda ingin bisa bergerak bebas tanpa harus khawatir rok akan terangkat saking pendeknya, atau susah bergerak karena terlalu panjang.

4. Celana panjang
"Aturan" seputar celana panjang tak jauh dari "aturan" pada nomor 2. Pilih warna solid. Celana warna aman, dengan potongan yang cantik pada tubuh, seperti boot cut atau wide-leg akan terlihat chic saat dipadankan dengan jaket denim, windbreaker, blazer, dan sebagainya. Celana berwarna khaki juga amat mudah dipadupadankan. Namun, waspada dengan celana bahan warna khaki yang terlalu tipis, karena bisa meninggalkan kesan kurang menarik jika terlalu "menyeplak" pada lekuk atau timbunan lemak di bagian pinggul dan bokong, belum lagi jika ada VPL (Visible Panty Line).

5. Blus/atasan cantik
Pilih blus atau atasan dengan variasi pada lengan baju dan detail minim yang menarik. Bayangkan busana cantik, tetapi Anda juga masih bisa bergerak bebas saat mengurus anak yang berlarian atau minta dibantu mengenakan sabuk pengaman di bangku belakang. Lengan terlalu panjang dengan model lonceng akan menyulitkan Anda bergerak saat harus mengerjakan hal-hal seperti itu.

6. Kardigan
Kardigan dengan segala model bentuk leher, baik V-neck atau scoop neck akan membantu Anda untuk bergerak sambil terlihat menarik. Ketimbang membeli sweater yang hanya bisa dikenakan sekali-sekali plus perawatan yang sulit, kardigan adalah pilihan terbaik.

7. Tas tangan besar

Tas tangan besar akan membantu Anda membawa banyak barang, mulai dari dompet, makeup, sisir kecil, ponsel, agenda, sekaligus tisu basah, tisu kering, dan barang keperluan si kecil. Pastikan tas tangan itu cukup kuat melewati berbagai "cobaan" tapi juga gaya saat dibawa bertemu klien.

8. Perhiasan
Perhiasan adalah hal kecil yang membuat seorang wanita terlihat cantik dalam sekejap. Anting, kalung, dan jam tangan yang tidak terbuat dari desain serupa, asalkan warna bahannya sama, seperti perak atau emas sudah cukup. Pilih yang desainnya simpel serta elegan. Tak perlu membeli gelang besar yang berderet dan bunyi setiap kali Anda bergerak. Anda akan banyak bergerak, terbayang betapa berisiknya gelang itu?

9. Pakaian dalam
Ini adalah investasi terbaik untuk Anda merasa percaya diri. Sebagian wanita cuek saja bila pakaian dalamnya tidak matching, tetapi bagi sebagian wanita, pakaian dalam harus senada, setidaknya warnanya. Untuk Anda yang tipe "miss matching", lebih baik beli pakaian dalam harian dengan warna yang sama. Aturan ini hanya untuk pakaian dalam yang akan Anda kenakan sehari-hari. Simpan pakaian dalam mahal dan hanya untuk malam khusus suami di tempat yang berbeda, nah, bagian itu boleh Anda isi dengan warna-warni yang lain. Anda akan menghemat banyak waktu jika pakaian dalam harian Anda memiliki warna sama, tak pusing mencarinya di pagi hari.

10. Stoking
Anda tipe pengguna stoking? Kalau ya, dari jauh-jauh hari, pastikan Anda menyimpan cadangan stoking baru di rumah dan di kantor. Anda tak pernah tahu kejadian apa yang akan membuat stoking Anda berlubang. Ini adalah hal yang paling memalukan karena membuat Anda terlihat tidak perhatian.

11. Scarf

Scarf juga adalah pilihan manis untuk menambah kesan cantik. Bisa diikatkan pada tas, pada leher, atau menutup rambut di hari yang panas. Pastikan warnanya cukup aman dipadankan dengan busana-busana yang Anda miliki.

12. Perhatikan bahannya
Anda tahu aktivitas harian Anda akan tinggi, tak jarang pula Anda akan tergesa-gesa dan busana berkeringat. Pastikan busana yang Anda miliki terbuat dari bahan yang menyerap keringat, hindari membeli busana yang rencananya akan Anda kenakan harian dengan tag "Dry Clean Only". Tipe busana "Dry Clean Only" akan butuh waktu untuk membersihkannya dan harganya pun tak murah. Busana dengan lambang seperti itu hanya bisa dikenakan sesekali, khususnya saat acara formal.

Poin-poin di atas adalah tips untuk para ibu yang ingin tetap terlihat menarik sambil menjalani aktivitasnya sebagai ibu dan pekerja aktif. Namun tak perlu dibawa pusing, karena di akhir hari, si kecil sebenarnya tidak terlalu memedulikan apa yang Anda kenakan, yang penting ia tahu, Anda ada di dekat dia setiap kali ia butuh.
Sumber: sheknows.com

Wednesday, November 23, 2011

Tips mengecilkan perut

Banyak orang merasa tidak puas dengan bentuk perut yang ia miliki. Bahkan mereka yang sudah ramping sering kali mengeluh bahwa perutnya merasa penuh dan “buncit” dan kadang-kadang terlihat menggelembung. Sebagian besar perut menggelembung disebabkan olah faktor dasar yaitu diet dan gaya hidup. Berikut beberapa tips untuk mengecilkan perut :

Minum air

Jika perut terlalu penuh disebabkan oleh penyimpanan air,  sebenarnya masalah tersebut dapat diatasi dengan mengurangi minum air lebih banyak. Hal ini akan mencairkan konsentrasi sodium dalam tubuh sehingga meningkatkan jumlah air yang keluar dari sistem. Minum lebih banyak air juga menjamin fungsi empedu efektif untuk mengeluarkan produk sampah. Jangan merubah konsumsi air saat diet karena banyak bahan yang sulit dicerna dan dapat menyebabkan perut menggelembung.

Makan perlahan lahan

Hindari makan cepat, karena ketika menelan terlalu cepat, setidaknya udara tertahan dalam usus dan membentuk gas yang dapat memicu penggelembungan perut. Selalu duduk saat makan dan mengunyah makanan secara perlahan lahan. Makanan yang tidak terkunyah menjadi bagian-bagian kecil tidak dapat dicerna dengan sempurna yang kemudian menghasilkan banyak gas yang menimbulkan penggelembungan.

Mengurangi konsumsi garam

Terlalu banyak garam dalam diet menambah ektra sodium terhadap cairan tubuh yang memperlambat mekanisme sehingga mendorong air keluar dari sel. Akibatnya perut terasa penuh dan menggelembung.

Konsumsi serat yang tepat

Serat adalah elemen penting dalam diet, tetapi untuk mengimbangi penyimpanan air yang menyebabkan penggelembungan, makanlah serat dalam bentuk buah buahan seperti apel dan pear yang memiliki banyak kandungan air.

Awasi pengobatan

Perut yang mengembang adalah efek samping dari konsumsi obat. Aspirin kadang kadang menyebabkan masalah perut yang memicu sembelit dan penggelembungan, termasuk pil kontrasepsi.

Hindari sembelit

Sembelit didefinisikan sebagai memiliki lebih sedikit dari tiga kali buang air besar dalam seminggu atau jika terlibat ketegangan. Sebagai akibat perut terasa bertambah besar. Untuk merangsang isi perut, tingkatkan konsumsi serat dari buah-buahan dan sayuran, lakukan secara gradual untuk menghindari fermentasi dan produksi gas yang berlebihan.

Olah raga

Olah raga akan membantu menggerakkan cairan dalam perut yang dapat menyebabkan perut besar dengan mendorongnya keluar dari jaringan dan masuk aliran darah dimana akan dilkeluarkan sebagai keringat atau dibawa ke empedu untuk dikeluarkan sebagai urine. Olahraga yang disarankan salah satunya aerobik.